
Upaya Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri dalam bidang produsen perangkat digital, tidak main main. Merujuk pada arahan Presiden Joko Widodo, Indonesia kini memiliki fasilitas uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara bertajuk Indonesia Digital Test House (IDTH). Tak tanggung tanggung, dana yang digelontorkan untuk pembangunan fasilitas uji yang berada di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Provinsi Jawa Barat ini berjumlah fantastis, hampir Rp 1 triliun.
Tak heran IDTH fasilitas ini dilengkapi dengan peralatan canggih untuk menguji berbagai perangkat digital mulai dari laptop hingga radar. Sebagai informasi, IDTH merupakan transformasi dari BBPPT di bawah Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Kominfo. Seluruh perangkat digital diuji di tempat ini, sebelum dipasarkan diuji di sini untuk memastikan standar keamanan, kesehatan, dan keselamatan masyarakat pengguna perangkat perangkat digital ini dapat terpenuhi.
Bawa Pemain Muda, Shin Tae yong Targetkan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala AFF 2024 Wartakotalive.com Skor 1 2, Hasil Akhir Pertandingan Timnas Indonesia vs China dan Klasemen Terbaru Grup C Zona Asia Banjarmasinpost.co.id Pusat pengujian perangkat digital ini bertaraf internasional dan dihadirkan untuk memastikan keamanan dan keselamatan pengguna perangkat telekomunikasi di seluruh Indonesia, melakukan standarisasi produk digital ekspor dan impor, serta menjamin interoperabilitas dan perlindungan interferensi antarperangkat perangkat yang diuji.
Manfaat praktis dari keberadaan IDTH ini, seperti diutarakan Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo yang juga anggota Tim Pelaksana Dewan TIK Nasional, Ismail, adalah para pelaku Industri bisa langsung memproduksi dan menguji perangkat digital yang dihasilkan tanpa harus menguji lagi produk tersebut di negara tujuan ekspor. “Dengan hadirnya IDTH, pelaku industri tidak perlu lagi menguji perangkat buatan mereka di negara tujuan ekspor sehingga bisa diterima sertifikat yang telah diterbitkan dari Kementerian Kominfo," tutur Dirjen Ismail dikutip dari laman Wantiknas. Ujung dari pemanfaatan IDTH ini akan bermuara pada mudahnya produk produk perangkat digital buatan Indonesia bersaing di pasar global.
Terkait dengan daya saing produk lokal di pasar global, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menjelaskan IDTH merupakan fasilitas pengujian perangkat berstandar internasional dengan 644 fitur uji. “Seiring pertambahan perlengkapan dan pengembangan teknologi yang kami lakukan kapasitas pengujian di tahun 2024 diproyeksikan akan meningkat menjadi sekitar 1.600,” ujar dia. Tak hanya itu, di tahun 2025 hingga 2026, IDTH diperkirakan mampu melayani pengujian hingga 5.000 fitur per tahun.
Pembangunan fasilitas uji perangkat digital ini datang dari rasa keprihatianan Presiden Jokowi atas dominasi perangkat digital impor di pasar dalam negeri. Tak main main, nilai impor barang elektronik ke Indonesia mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal ini yang membuat Presiden Jokowi memerintahkan adanya upaya Indonesia untuk tidak sekadar menjadi pasar, tetapi juga menjadi produsen.
“Kita tidak boleh hanya menjadi penonton, kita tidak boleh hanya menjadi pasar, dan kita harus jadi pemain, menjadi produsen,” ujar presiden dilansir situs resmi kepresidenan. Sebagai catatan, transformasi di bidang teknologi digital menjadi satu di antara fokus pembangunan dalam masa 10 tahun pemerintahan Presiden Jokowi. Saat meresmikan fasilitas itu pada 7 Mei 2024 lalu, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya transformasi Indonesia dari konsumen menjadi produsen dalam industri teknologi global.
Peresmian itu menandai lompatan besar Indonesia dalam meningkatkan kapasitas dalam negeri dalam pengembangan teknologi. Presiden Jokowi juga menyoroti rendahnya partisipasi pemasok lokal dalam rantai pasok global. Disebutkan, dari 320 pemasok global Apple, hanya ada dua yang berasal dari Indonesia. Ini berbanding jauh dengan negara negara ASEAN lain seperti Filipina, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
“Pedagang supplier dari Filipina ada 17, dari Malaysia 19 supplier, dari Thailand 24 supplier, dari Vietnam 72 supplier. Padahal kalau di ASEAN, PDB kita itu paling besar, 46 persen GDP ASEAN itu ada di Indonesia. Tapi untuk supplier kita tadi hanya dua,” jelasnya. IDTH dibangun di Tapos Depok, Jawa Barat di atas lahan seluas 22,723 m2 dengan luas bangunan 11.953 m2. Fasilitas ini dilengkapi dengan teknologi mutakhir yang dioperasikan oleh para profesional kompeten di bidang pengujian dan kalibrasi menggunakan metode dan standar internasional.
IDTH memiliki 12 laboratorium sebagai berikut: Nantinya IDTH akan berkembang tidak hanya menjadi laboratorium pengujian saja tetapi menjadi center of excellence atau pusat keunggulan baru dalam ekosistem digital. IDTH merupakan wadah bagi kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, industry, UMKM , akademisi serta Masyarakat untuk mengembangkan solusi teknologi yang inovatif yang turut mendukung pertumbuhan ekosistem digital dalam negeri yang menjadi fokus capaian pembangunan di era kepemimpinan Presiden Jokowi. Capaian bidang digital yang sudah dilakukan selama 10 tahun pemerintahan Jokowi antara lain;