
Presiden Prabowo Subianto menunjuk Muliaman Dharmansyah Hadad menjadi bagian dalam kursi Pemerintahannya. Muliaman dipercaya untuk mengisi jabatan Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara. Adapun, Wakil Kepala ditempati oleh Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang.
Kepastian ini setelah Presiden Prabowo Subianto melantik sejumlah Kepala Badan dan Utusan Khusus di Istana, Jakarta, Selasa (22/10/2024). Lantas, siapa sebenarnya sosok Muliaman? Di dunia perekonomian Tanah Air, nama Muliaman Dharmansyah Hadad bukanlah nama sembarangan.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 170 171 172 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 5 Halaman all Kunci Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 31 37 Kurikulum Merdeka, Penilaian Pengetahuan Bab 1 Halaman 4 Kunci Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 94 Semester 2: Uji Kompetensi Bab 3 Halaman all
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 132 133 134 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 4 Halaman all Sebagai informasi, Muliaman merupakan warga negara Indonesia kelahiran Bekasi, Jawa Barat, pada 3 April 1960. Dirinya mendapatkan gelar Sarjana S1 Ekonomi di Universitas Indonesia. Kemudian, gelar S2 Master of Public Administration, di Harvard University.
Sementara, gelar Doctor of Philosophy, diperolehnya dari Monash University. Beragam jabatan strategis telah banyak didudukinya. Diantaranya, pada rentang 2006 2012, Muliaman menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia.
Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris Lembaga Penjamin Simpanan pada 2010 2012. Puncak karirnya, Muliaman didapuk sebagai Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan di periode 2012 2017. Usai menjalani jabatan di OJK, dirinya langsung menempati kursi Duta Besar Indonesia untuk Swiss pada 2018 2023.
Muliaman saat ini tercatat sebagai Komisaris Utama PT Bank Syariah Indonesia atau BSI. Muliaman Darmansyah Hadad atau Muliaman Hadad ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir menjadi Komut Bank Syariah Indonesia (BSI) menggantikan Adiwarman Azwar Karim. Perombakan jajaran direksi dan dewan komisaris Bank Syariah Indonesia dilakukan buntut dari gangguan layanan BSI selama berhari hari beberapa waktu lalu. Adapun Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berlangsung pada Senin (22/5/2023).